Milad 20 Tahun Bersamamu

 

Milad 20 Tahun Bersamamu

Alhamdulillah, tak terasa dua puluh tahun telah kita lewati bersama. Ada suka-duka, tawa-tangis, senang-susah, lapang-sempit, dan dinamika kehidupan lainnya yang menyelimuti keluarga kita telah berlalu dan akan terus menghiasi setiap keluarga muslim termasuk keluarga kita.
Visi membangun keluarga sakinah mawadah warahmah sebagai idealisme semua keluarga muslim telah kita perjuangkan bersama, namun dalam prakteknya selalu ada yg menarik, butuh sentuhan kasih sayang dalam mengatasinya dan membutuhkan perhatian khusus.
Lika-liku membangun keluarga samawa, dari awal kita mengikrarkan janji suci lewat aqad nikah di depan penghulu 20 th lalu, telah kita mulai dengan menata potensi yang kita miliki. Mulai tinggal sama ortu beberapa bulan, lalu mengontrak rumah beberapa tahun, dan memiliki rumah sendiri merupakan cerita sejarah keluarga kita yang tidak akan pernah terlupakan.
Saat yang sama ketika menikmati rumah kontrakan, kita sepakat utk studi lanjut secara bergantian. Mulai dari ikut program magister, lalu umi studi lanjut juga program sarjana keperawatan dan profesi Ners dan terakhir sy menuntaskan studi lanjut program doktoral.
Saat yang sama juga kita membangun potensi lainnya, mulai belajar membangun bisnis jasa trading barang antar pulau, layanan suntik KB, merintis kos-kosan, belajar dunia property dan bisnis lainnya. Alhamdulillah itu semua berjalan dengan baik dalam kurun waktu belasan tahun.
Salah satu praktek keluarga samawa yang kita bangun selain melayani keluarga adalah selalu ingin bisa berbagi dan bermanfaat bagi semua orang di sekitar tempat tinggal kita (Khoirunnnas anfauhum linnaas). Karena alasan ini di tengah masyarakat akhirnya ditunjuk menjadi pengurus kampung (menjadi ketua RW) masuk periode kedua saat ini.
Dengan membangun visi kampung yaitu menjadi kampung yang Smart dan Berkah, Alhamdulillah telah brjalan 4,5 tahun. Dalam berinteraksi dgn masyarakat terdapat peluang dakwah yang cukup luas. Pengalaman mengajak tetangga, warga dan rekan2 di kampung utk ikut shalat dan beramal shaleh lainnya cukup menantang dan menarik.
Dinamika mengurus kampung saya anggap sebagai studi lanjut, media belajar keluarga di tengah masyarakat dan media praktek setelah belajar berbagai teori sosial di kampus. Juga sebagai wasilah hablum minannas dan amal shaleh (ibadah sosial) sebagai penambah bekal kelak menghadap sang-Khaliq.
Dua puluh tahun usia pernikahan adalah usia yang cukup matang, dalam konteks hidup berkeluarga.
Cinta dan kasih sayang menjadi selimut sebuah keluarga, seyogyanya tetap menjadi benteng keutuhan keluarga.
Cinta dan kasih sayang, tetap menjadi hiasan dalam keluarga.
Baiti jannati juga menjadi iqrar kita membangun keluarga samawa.
Menghiasai rumah dengan suara tartil Qur'an setiap hari juga harus tetap menjadi kebiasaan baik keluarga kita.
Semoga asa dan ikhtiar kita berdua membangun visi keluarga yang sakinah mawadah warahmah bisa kita realisasikan dengan baik dengan bergandengan tangan dan selalu mengharap ridha Allah SWT.
Mojokerto, 23 Agustus 2024 / 19 Shafar 1446 H.
Late post (08052004 - 08052024)

Post a Comment

Previous Post Next Post