Makna Membingkai Muhasabah Milad dgn Tazkiyatn Nafs dan Tazkiyatul Maal.

Makna Membingkai Muhasabah Milad dgn Tazkiyatn Nafs dan Tazkiyatul Maal.

Makna Milad dan Muhasabah

Milad berasal dari bahasa Arab, yang berarti kelahiran. Selamat milad artinya” adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada seseorang. Jadi, “selamat milad” artinya selamat atas kelahiran seseorang.

Adapun muhasabah adalah kesempatan bagi umat muslim untuk melakukan introspeksi diri terkait dengan yang telah dikerjakannya selama di dunia. Oleh sebab itu, aspek usia, pekerjaan, dan rezeki menjadi salah satu yang penting untuk diperhatikan utk dimuhasabahi. Kali ini muhasabah usia menjadi pembahasan menarik pada milady kali ini.

*Makna tazkiyatun Nafs dan Maal*

Tazkiyatun nafs berarti membersihkan jiwa, memperbaikinya dan menumbuhkannya agar menjadi semakin baik serta mengembangkan potensi baik jiwa manusia.

Lebih spesifik tazkiyatun nafs, diprioritaskan pada praktek dalam kehidupan sehari-hari dengan penampilan yang membuat orang di sekitarnya merasakan nyaman, tenang, dan senang bertemu dan berinteraksi dengan orang yang sudah mengklaim diri sudah membersihkan jiwa dan memperbaikinya.

Tazkiyatul maal dalam kajian fiqh kita kenal umumnya berhubungan dengan zakat fithrah dan zakat maal. Namun dalam tulisan ini dibahas fokus pada kajian tentang membersihkan harta yang kita miliki dari hal-hal yang bersifat syubhat. Mulai dari sumber memperoleh harta tersebut (input), bagaimana penggunaan harta yang kita miliki (proses), sampai manfaat langsung dan tidak langsung dari penggunaan harta tersebut agar berkah dunia akhirat (output).

Terkait sumber harta atau rizki (Maal) kita diajarkan untuk mencari sumber yang halal dan thayyib sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 168 dan 172. Dengan berpedoman pada dalil tersebut niscaya tidak ada orang yang dirugikan dan bahkan tidak akan berkembang nafsu serakah yang senantiasa saling merugikan.

Adapun penggunaan harta (proses) yang kita miliki, kita diajarkan untuk memberikan seluas-luasnya kepada orang yang membutuhkannya, mulai dari keluarga, kerabat dan orang yang membutuhkan di sekitar kita, serta memenuhi kebutuhan lainnya sesuai ketentuan syariah.

Ada kebutuhan dasar (primer), kebutuhan sekunder, dan tersier. Itu semua kita penuhi sesuai kemampuan dan kondisi harta yang kita miliki dengan cara halal dan thayyib juga.

Berbicara manfaat langsung dan tidak langsung dari harta atau materi yang kita telah keluarkan, tentu yang paling tahu adalah masing2 pemilik harta yang bersangkutan. Kita diajarkan untuk melihat skala prioritas manfaat harta yang kita berikan atau kita gunakan utk kepentingan hidup dan kehidupan baik di dunia maupun akhirat.

Dari tulisan singkat ini diharapakan kita bisa amalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada momentum milad ini penulis dan kita semua bisa lebih baik dalam menata jiwa dan harta yang kita miliki. Menjadi kelompok orang yang terus bermujahadah, bersungguh-sungguh, dan berjuang menjadi hamba Allah terbaik. Menjadi orang yang Ahsanu amala, Atqookum dan mampu menjaga diri menjadi orang yang Ahsani taqwiim. Semoga. Aamiin

Surabaya, 14 Juli 2024
Edisi antri Servis Motor.

#milady
#tazkiyatunnafs
#tazkiyatulmaal
#muhasabah

Post a Comment

Previous Post Next Post