3 Kata Oleh-Oleh I'edul Fitri

 

3 Kata Oleh-Oleh Idul Fitri

Oleh : Mashud S.

I'edul Fitri adalah ibadah tahunan kaum muslimin di berbagai belahan dunia. Ibadah sunnah ini dijadikan oleh sebagian orang sebagai titik tolak mengawali spirit hidup baru dengan berbagai dinamikanya. 

Rangkaian ibadah sebelum melaksanakan shalat I'edul Fitri tidak bisa dilepaskan dari ibadah-ibadah sebelumnya. Mulai bulan Rajab, Sya'ban (dianjurkan perbanyak ibadah sunnah- hadist) dan rangkaian puasa ramadhan merupakan satu kesatuan ibadah yang saling menguatkan (Allahumma bariklana fii rajaba wasya'ban waballighna ramadhan).

Puncak akhir dari rangkaian ibadah puasa ramadhan kaum muslimin adalah shalat I'edul Fitri. Kaum muslimin di berbagai belahan dunia mengucapkan "minal A'idin wal faaidzin" taqobbalallahu minna waminkum shiyamana wa shiyamukum.

Praktek dari ucapan tersebut kita semua berharap menjadi orang yang kembali suci seperti anak yang baru lahir, dan menjadi orang yang memperoleh kemenangan dengan predikat taqwa sejati. Kita berharap Allah SWT menerima semua amal ibadah kita sebelumnya. 

Lalu apa hikmah dari semua rangkaian ibadah tersebut? Apa oleh-oleh yang bisa kita bawa untuk bekal 11 (sebelas) bulan setelah bulan ramadhan?

Hikmah atau pelajaran terbaik dari semua rangkaian ibadah tersebut adalah adanya perubahan terus menerus dalam hal kebaikan bagi setiap kaum muslimin. Perubahan ke arah kebaikan dalam kontek pribadi, keluarga, tetangga, dan masyarakat secara luas terus kita perjuangkan untuk 11 bulan ke depan. 

Kita bersyukur mungkin sebagian dari kaum muslimin sudah bisa Istiqomah dalam kebaikan pada 11 bulan sebelum memasuki Ramadhan tahun ini. Istiqomah tersebut kita rawat dan kuatkan kembali untuk 11 bulan ke depan setelah Iedul Fitri 1445 H.

Istiqomah dan perubahan ke arah lebih baik tidak boleh bosan kita lakukan. Ada banyak tantangan, godaan dan gangguan yang akan kita hadapi untuk menjaga Istiqomah dan perubahan ke arah lebih baik. Karenanya dibutuhkan perjuangan kuat untuk bisa melewati berbagai rintangan tersebut. 

Lalu apa oleh-oleh I'edul Fitri 1445 H yang bisa kita bawa untuk bekal 11 bulan ke depan. Ada 3 (tiga) kata yaitu Shalat, Qur'an dan Akhlaq (SQA). Kita jaga Shalat kita, jaga bacaan Qur'an kita dan jaga Akhlak kita. 

Pertama, Shalat adalah media komunikasi kita dengan Allah SWT. Shalat juga ibadah spesial yang akan menentukan kualitas pribadi seorang muslim. Shalat juga merupakan ibadah yang akan pertama kali dihisap kelak di akhirat. Shalat kita yang baik akan membantu kualitas ibadah kita yang lain. Shalat kita yang baik juga menjadi tolak ukur baik tidaknya ibadah lainnya seorang pribadi muslim. Dan seterusnya, ada banyak penjelasan dari turots (Al-Qur'an, Hadist, ijma' ulama, dll) tentang keutamaan shalat. 

Jadi shalat merupakan oleh-oleh utama yang kita wajib jaga, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Shalat wajib kita perjuangkan untuk dilaksanakan tepat waktu dan berjamaah, dan shalat sunnah selain sunnah rawatib, dhuha, dan shalat sunnah lainnya, kita perjuangkan belajar shalat sunnah tahajjud (malam hari) lalu kita belajar Istiqamah.

Oleh-oleh kedua, jaga bacaan Qur'an. Ada banyak keutamaan dan manfaat membaca Al-Qur'an baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, membaca Al-Qur'an dengan baik akan memberikan ketenangan jiwa, menyehatkan dan mengobati sel-sel syaraf fisik yang rusak (red. hasil riset).

Manfaat tidak langsung antara lain, kelak pembaca / ahlul Qur'an di dunia akan mendapatkan syafaat dari bacaan Qur'annya di akhirat kelak (Hadist). Pembaca Qur'an juga mendapat pahala yang tidak terhingga. Bacaan Alif laam miim, tidak dihitung satu kata tapi bacaan Alif dihitung/mendapat sepuluh pahala, laam dihitung sepuluh pahala, dan bacaan laam dihitung sepuluh pahala. Apalagi kalau kita membaca 1 surat, atau 1 halaman, atau 1 lembar, atau membaca 1 juz sehari sudah berapa pahala (Hadist). Kita bisa hitung sendiri. 

Ketiga. Jaga Akhlaq kita. Akhlak adalah buah dari berbagai ilmu dan ibadah yang kita lakukan. Kata akhlaq berasal dari kata dasar yang sama dari Khaliq dan makhluq. Hal ini menunjukkan bahwa rujukan atau indikator akhlak yang baik seorang makhluq (kita sbg hamba Allah) adalah bersumber dari sang Khaliq yaitu Allah SWT berupa pedoman hidup kita yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits. Jadi akhlaq yang baik tolak ukurnya adalah aturan sang Khaliq, dan uswah dari nabi kita Muhammad SAW, dan para sahabat. 

Ada banyak pembagian akhlak, dalam kitab Minhajul Muslim (Pedoman Hidup muslim) karya Abu Bakar Jabir Aljazairi, dijelaskan pembagian akhlak menjadi beberapa bagian, antara lain, Akhlak kepada Allah, Akhlak kepada manusia, akhlak kepada makhluk lain, dan sebagainya. 

Lalu bagaimana praktek akhlaq dalam kehidupan sehari-hari untuk bekal 11 bulan ke depan, sebagai oleh-oleh i'edul fitri. Akhlak kepada Allah SWT lewat ibadah shalat dan do'a tetap menjadi yang utama. Lalu akhlaq kepada orang tua (birrul walidain) tidak kalah pentingnya. Karena salah satu syarat diterimanya shalat seorang hamba adalah ketika ia selalu baik dengan orang tua, bukan sebaliknya.

Selain memperbaiki akhlak kepada orang tua, akhlaq kepada sahabat orang tua, akhlak kepada keluarga (adik, kakak, keluarga dekat) juga kita perbaiki. Akhlak kepada sahabat, teman sejawat, teman kantor, teman baru, dan teman-teman komunitas dan lainnya juga tetap kita perbaiki. Akhlak kepada tetangga, rekanan kerja / bisnis, dan berbagai relasi lainnya juga kita jaga. 

Dengan menjaga Shalat, bacaan Qur'an kita dan menjaga akhlak terhadap berbagai pihak tersebut tadi, selama 11 bulan ke depan InsyaAllah kita termasuk muslim yang bisa mengawal praktek taqwa dalam kehidupan sehari-hari. 

Demikian uraian singkat 3 (tiga) kata oleh-oleh I'edul Fitri 1445 H yang disingkat SQA (Shalat, Qur'an dan Akhlaq). Semoga tiga oleh-oleh ini menjadi bekal kita untuk memperkuat amal baik kita sehari-hari. Aamiin 

Mojokerto, 14 April 2024 / 5 Syawal 1445 H


1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post