Ilmu pengetahuan dapat dipahami dalam arti sederhana sebagai pengetahuan objektif, tersusun, dan teratur. Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari agama. Sebut saja al-Quran, al-Quran merupakan sumber intelektualitas dan spiritualitas. Ia merupakan sumber rujukan bagi agama dan segala pengembangan ilmu pengetahuan. Ia merupakan sumber utama inspirasi pandangan orang Islam tentang keterpaduan ilmu pengetahuan dan agama. Manusia memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber dan melalui banyak cara dan jalan, tetapi semua pengetahuan pada akhirnya berasal dari Tuhan .
Dalam pandangan al-Quran, pengetahuan tentang benda-benda menjadi mungkin karena Tuhan memberikan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengetahui. Para ahli filsafat dan ilmuan muslim berkeyakinan bahwa dalam tindakan berpikir dan mengetahui, akal manusia mendapatkan pencerahan dari Tuhan Yang Maha mengetahui sesuatu yang belum diketahui dan akan diketahui dengan lantaran model dan metode bagaimana memperolehnya
Dalam perspektif ilmu komunikasi, eksistensi al-qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia merupakan pesan (massage) yang Allah sampaikan kepada manusia lewat Malaekat Jibril kepada Nabi Muhammad dan umat manusia. Bila dilihat dari sudut pandang komunikasi seperti yang dijelaskan Harold Lasswel dan ilmuan komunikasi lainnya. Harold Lasswell menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan; Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect , maka proses turunnya wahyu (qur’an) tersebut merupakan proses komunikasi karena di dalamnya mengandung unsur-unsur komunikasi yaitu ; komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek/infact.
Post a Comment